A.
MORTALITAS
DAN MORBIDITAS PADA BAYI DAN ANAK-ANAK
1. Mortalitas
Mortalitas
Bayi : Angka mortalitas bayi merupakan
jumlah kematian per 1000 kelahiran hidup selama tahun pertama kehidupan, yang
kemudian dibagi menjadi mortalitan neonatal (usia <28 hari) dan mortalitas
pascanatal (usia 28 hari-11 bulan)
Mortalitas
anak-anak : Angka Kematian Anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang
langsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka Kematian Anak akan tinggi
bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan kebersihan
yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan
yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985).
2. Morbiditas
Morbiditas
berasal dari bahasa latin yang berarti sakit atau tidak sehat. Morbiditas dapat
merujuk kepada pernyataan terkena penyakit, derajat kerasnya penyakit,
meratanya penyakit atau jumlah kasus pada populasi, insiden penyakit yaitu jumlah
kasus baru pada populasi dan cacat.
Morbiditas
anak-anak banyak disebabkan oleh penyakit akut (penyakit pernapasan 50%,
infeksi dan penyakit parasit 11%), cedera 15 %, dan ketidakmampuan yang dapat
diukur dengan aktivitas dalam derajat tertentu (Pless dan Pless,1997). Morbiditas
meningkat pada mereka yang mengalami kesulitan ekonomi.Penyebab utama hal ini
adalah terbatasnya akses ke pelayanan kesehatan.
B.
EVOLUSI
PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI INDONESIA
Pelayanan
yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan
teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari
pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan
pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yang sudah
ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat
setelah klien menerima asuhan keperawatan, dan semua proses tersebut tentunya
harus sesuai dengan NANDA, NIC, dan NOC yang sebelumnya telah dimasukkan ke
dalam database program aplikasi yang digunakan. Namun ada hal yang perlu
kembali dipahami oleh semua tenaga kesehatan yang menggunakan teknologi
informasi yaitu semua teknologi yang berkembang dengan pesat ini hanyalah
sebuah alat bantu yang tidak ada gunanya tanpa intelektualitas dari penggunanya
dalam hal ini adalah perawat dengan segala pengetahuannya tentang ilmu
keperawatan..
C.
PENGARUH
BUDAYA, AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KESEHATAN ANAK
Keyakinan
keluarga tentang kesehatan, pola didik dan pola asuh terhadap anak juga
dipengaruhi oleh nilai budaya, agama dan moral yang dianutnya. Ini akan
mempengaruhi kesehatan anak bahkan dimulai sejak ia masih di dalam kandungan
ibunya. Setiap keluarga memiliki pandangan yang berbeda dalam membesarkan
anaknya, seperti yang memiliki perbedaan budaya antara keluarga dengan budaya
minang dan keluarga berbudaya batak. Hal-hal yang ditanamkan terhadap anak-anak
mereka berbeda sehingga pola hidup dan kesehatan anaknya juga berbeda misalnya
dalam kesehatan emosional.
D.
KEPERAWATAN
PEDIATRIK
Pediatrik
berkenaan dengan kesehatan bayi, anak remaja, pertumbuhan dan perkembangannya dan
kesempatannya untuk mencapai potensi penuh sebagai orang dewasa.Lebih dari
seabad yang lalu ilmu pediactrik muncul sebagai kekhususan dalam menanggapi
meningkatan kasadaran bahwa problem kesehatan anak berbeda dengan orang dewasa
dan bahwa respon anak terhadap sakit dan stres berdeda beda sesuai dengan umur
E.
ASUHAN
BERPUSAT PADA KELUARGA, ASUHAN TRAUMATIK
a. Perawatan berfokus pada keluarga (family
centered care)
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian
dari keluarga. Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga. Oleh
karena itu,dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak, diperlukan
keterlibatan keluarga.
b. Atraumatic care
Atraumatic care yang dimaksud disini adalah perawatan yang tidak
menimbulkan trauma pada anak dan keluarga. Perawatan tersebut difokuskan dalam
pencegahan terhadap trauma.
Beberapa
prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat, antara lain:
ü Menurunkan atau mencegah dampak
perpisahan dari keluarga
ü Meningkatkan kemampuan orang tua
dalam mengontrol perawatan anak
ü Mencegah atau mengurangi cedera (
injury) dan nyeri (dampak psikologis)
ü Tidak melakukan kekerasan pada anak
ü Modifikasi lingkungan fisik
F.
PERAN
PERAWAT PEDIATRIK
a. Hubungan
terapeutik
Diterapkan
dalam berkomunikasi dengan anak dan keluarga, bersifat empati dan professional
dengan memisahkan peran perawat dari keluarga tanpa mengganggu kenyamanan anak
dan keluarga
b. Family
advocacy/caring
Advokasi
meliputi jaminan bahwa keluarga akan mengetahui yankes yang tersedia,
diinformasikan tentang prosedur dan pengobatannya secara benar. Caring berarti
memberikan yankes secara langsung pada anak.
c. Disease
prevention/Health promotion
Melakukan
dan mengajarkan keluarga tentang bagaimana cara mencegah penyakit baik dari
luar maupun dari dalam tubuh.\
d. Health
education
Memberikan
pendidikan kesehatan yang bertujuan membantu orangtua dan anak memahami suatu
pengobatan medis, mengevaluasi pengetahuan anak tentang kesehatan mereka,
memberi pedoman antisipasi
e. Support/counseling
Memberikan
perhatian pada kebutuhan emosi melalui dukungan dan konseling. Dukungan
diberikan dengan mendengar, menyentuh dan kehadiran fisik untuk memudahkan
komunikasi nonverbal. Sedangkan, konseling dalam bentuk pertukaran pendapat,
melibatkan dukungan, penyuluhan teknik untuk membantu keluarga mengatasi stress
dan mendorong ekspresi perasaan dan pikiran. Yang membantu keluarga mengatasi
stress dan memampukan untuk mendapatkan tingkat fungsi yang lebih tinggi.
f. Pengambil
keputusan etis
Prinsipnya,
tindakan yang ditentukan adalah yang paling menguntungkan klien, dan sedikit
bahayanya terhadap segala aspek yang berhubungan denagn pelaksanaan asuhan
keperawatan. Seperti dalam kerangka kerja mesyarakat, standar praktik
professional, hukum, aturan lembaga, tradisi religius, sistem nilai keluarga
dan nilai pribadi perawat.
g. Coordination/Collaboration
Bekerjasama
dengan spesialis / profesi lain dalam mengatasi kesehatan anak.
h. Peran
restorative
Keterlibatan
perawat secara langsung dalam aktivitas pemberi asuhan yang dilakukan atas daar
konsep teori yang berfokus pada pengkajian dan evaluasi status yang
berkesinambungan. Perawat punya tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap
tindakannya.
i.
Research
melakukan
praktik berasarkan penelitian, menerapkan metode inovatif dalam memberikan
intervensi pada anak, melakukannya berdasarkan penelitian dan sesuai rasional.
j.
Health care planning
menggunakan
perencanaan & metode yang tepat untuk perawatan anak. Perawat melibatkan
penyediaan layanan yang baru, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
k. Trend
masa depan
Ada
beberapa hal yang dituntut : Pengobatan penyakit (kuratif) menjadi promosi
kesehatan (promotif), Filosofi asuhan berpusat pada keluarga bukan pilihan
melainkan kewajiban, Perawat dituntut meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan, komputer, membuktikan keunikan peran mereka dan dituntut lebih
mandiri dan melebihi lingkungan asuhan terdahulu.
G.
TAHAPAN
PERKEMBANGAN
1.
Masa bayi (0 – 1 ½ th) : Pada masa ini semua
kebutuhan harus tercukupi, masa penanaman kepercayaan bahwa dunia ini adalah
tempat yang baik baginya, masa yang penuh dengna pembelajaran tentang hal-hal
baru yang tak akan dapatkan pada masa selanjutnya.
2.
Masa Toddler (1 ½ - 3 th) : Masa ketika anak mulai
memisahkan diri dari lingkungan mulai menguasai diri lingkungan dan masyarakat.
Tetapi tentunya dengan bantuan-bantuan yang diberikan dari orang tuanya.
3.
Awal masa kanak-kanak (4 – 7 th) : Masa dimana tindakan orang
tua akan ditiru oleh anak-anak. Anak mulai belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan teman sepermainanya.
4.
Akhir masa kanak-kanak (8 – 11 th) : Pada masa ini anak mulai
berkelompok dan memilih teman bermain berdasarkan kehendak hati, pada masa
inilah anak harus dikenalkan pada rumah, pekerjaan rumah, disini orang tua
bertugas membimbing anaknya, mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.
5.
Akhir masa remaja (12 – 15 th) : Masa transisi
dari anak-anak menjadi remaja dimana pada masa ini. Masa mulai pencarian jati
diri dengan melakukan hal-hal sesuai dengan kehendak orang tua. Pada masa ini,
orang tua sangat berperan penting untuk kebaikan anak, kebaikan dimasa akan
datang
6.
Masa remaja yang sejati (16 – 18 th) : Masa-masa
transisi berkurang, disini remaja sudah mulai menemukan jati dirinya. Mulai
menghadapi pilihan yang akan menentukan masa depannya.
7.
Awal masa dewasa (19 – 25 th) : Anak mulai
hidup mandiri, dan sudah mulai berfikir untuk masa depannya, dan juga tidak
tergantung pada orang tua.
8.
Kedewasaan dan masa tua (25 th ke atas) : Seseorang sudah mulai
suka terhadap anak-anak dan
sifat keibuan
mulai muncul.
H.
POLA
TUMBUH KEMBANG DAN PERBEDAAN INDIVIDUAL
Pola
tumbuh kembang bersifat jelas, dapat diprediksi, kontinu, teratur, dan
progresif. Pola atau kecenderungan ini juga bersifat universal dan mendasar
bagi semua individu, namun unik cara dan waktu pencapaiannya.
Kecenderungan
arah : tumbuh kembang terjadi dengan arah/tahapan yang teratur dan terikat
serta mencerminkan perkembangan dan maturasi fungsi neuromuscular
Kecenderungan
Urutan: Pada semua dimensi tumbuh
kembang terdapat urutan yang jelas dan dapat diperkirakan, yang bisanya dialami
oleh setiap anak.
Perbedaan
Individual : Setiap anak tumbuh dengan
keunikan dan caranya sendiri. Terdapat variasi yang besar dalam hal usia
pencapaian tahap perkembangan. Urutannya dapat diprediksi tapi tidak dengan waktunya.
I.
PERTUMBUHAN
BIOLOGIS DAN PERKEMBANGAN FISIK
1.
Proporsi
Eksternal
Variasi laju pertumbuhan jaringan
dans system organ yang berbeda menghasilkan perubahan yang signifikan pada
proporsi tubuh selama masa kanak-kanak. Kecenderungan perkembangan sefalokaudal
paling nyata terlihat pada pertumbuhan tubuh total seperti yang ditunjukan oleh
perubahan-perubahan tersebut.
2.
Determinan
Biologis dari Pertumbuhan dan Perkembangan
Gambaran paling menonjol dari masa
kanak-kanak dan remaja adalah pertumbuhan fisik. Selama perkembangan, berbagai
jaringan di dalam tubuh mengalami perubahan pertumbuhan, komposisi, dan
struktur. Pada sebagian jaringan, perubahan tersebut terjadi secari kontinu
(mis.pertumbuhan tulang dan gigi).
3.
Pertumbuhan
Dan Maturasi Tulang Rangka
Pengukuran yang paling akurat dari
perkembangan umum adalah tulang rangka atau usia tulang karena usia tulang
rangka erat hubungannya dengan pengukuran maturitas lainnya. Oleh karena itu,
radiograf tangan dan pergelangan tangan menjadi bagian yang paling bermanfaat
untuk skrining dalam menentuka usia tulang rangka terutama sebelum usia 6
tahun.
4.
Maturasi
Neurologik
System syaraf tumbuh proposional
lebih cepat sebelum kelahiran.pertumbuhannya terjadi secara cepat pada masa
bayi sampai masa kanak-kanak awal dan malambat pada masa kanak-kanak akhir dan
remaja.
5.
Jaringan
Limfoid
Jaringan limfoid (terdapat dalam
nodus limfe, timus, limpa, tonsil, adenoid, limfosit darah) berukuraan kecil,
tetapi telah berkembang dengan baik pada saat lahir. Jaringan ini mencapai
ukuran dewasa dengan cepat pada usia 6 bulan. Pada usia 10-12 bulan, jaringan
ini mencapai perkembangan maksimal yang kira-kira dua kali ukuran dewasa.
6.
Perkembangan
system organ
Jaringan dan system orgam mengalami
perubahan pada masa perkembangan, baik secara mencolok maupun samar-samar.
Perubahan tersebut berpengaruh pada pengkajian dan perawatan.
7.
Perubahan
fisiologis
Perubahan fisiologis yang terjadi di
semua organ dan system didiskusikan berkaitan dengan disfungsinya. Perubahan
yang sering dikaji adalah frekuensi nadi pernafasan, dan tekanan dartah.
Perubahan lainnya yaitu :
·
Metabolisme
BMR menunjukkan perubahan jelas semasa kanak-kanak. BMR tertinggi pada bayi baru lahir (108 kkal/kg Bb), menurun progresif sampai maturitas (40-45 kkal/Kg BB), proporsi sedikit lebih tinggi pada laki-laki pada semua usia dan meningkat selama masa pubertas melampaui perempuan. Laju metabolisme menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh anak.
BMR menunjukkan perubahan jelas semasa kanak-kanak. BMR tertinggi pada bayi baru lahir (108 kkal/kg Bb), menurun progresif sampai maturitas (40-45 kkal/Kg BB), proporsi sedikit lebih tinggi pada laki-laki pada semua usia dan meningkat selama masa pubertas melampaui perempuan. Laju metabolisme menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh anak.
·
Suhu
Suhu tubuh mencerminkan metabolisme, menunjukkan penurunan yang sama dari masa bayi ke maturnitas. Pada neonates yang sehat, hipotermi dapat menyebabkab konsekuensi metabolic negative seperti hipoglikemi. Bayi dan anak kecil rentan terhadap fluktuasi suhu, beespon terhadap perubahan suhu lingkungan, kerena menangis, marah,emosi, aktifitas fisik, maupun karena infeksi.
Suhu tubuh mencerminkan metabolisme, menunjukkan penurunan yang sama dari masa bayi ke maturnitas. Pada neonates yang sehat, hipotermi dapat menyebabkab konsekuensi metabolic negative seperti hipoglikemi. Bayi dan anak kecil rentan terhadap fluktuasi suhu, beespon terhadap perubahan suhu lingkungan, kerena menangis, marah,emosi, aktifitas fisik, maupun karena infeksi.
·
Tidur
dan Istirahat
Tidur adalah mekanisme protektif
tubuh utuk pemulihan dan perbaikan jaringan. Jumlah dan distribusi tidur anak
beragam. Bayi baru lahir, tidur selama waktu yang tidak digunakan dan
aspek-aspek lain dalam perawatannya.. selama akhir tahun pertama, sebagian anak
tidur sepanjang malam disertai tidur 1-2 kali siang harinya. Usia 3 tahun
anak-anak tidak lagi tidur siang, usia 4-10 tahun waktu tidur menurun dan
meningkat pada priode pubertas.
·
Temperamen
Temperamen adalah cara berfikir, berperilaku atau bereaksi dan merujuk pada cara seseorang dalam menjalani kehidupannya. Kategori umum temperamen berdasarkan atribut temperamen :
Temperamen adalah cara berfikir, berperilaku atau bereaksi dan merujuk pada cara seseorang dalam menjalani kehidupannya. Kategori umum temperamen berdasarkan atribut temperamen :
a. The easy child. Berkepribadian
santai, teratur, mudah diprediksi. Jumlah anak 40%
b. The difficult child. Sangat aktif, sensitive, dantidak teratur. Jumlah anak 10%
c. The slow-to-warm-up child. Bereaksi secara negative, penolakan ringan, sulit beradabtasi pada paparan berulang, pasif pada situasi barum ketidakteraturan tingkat sedang. Jumlah anak 15%
b. The difficult child. Sangat aktif, sensitive, dantidak teratur. Jumlah anak 10%
c. The slow-to-warm-up child. Bereaksi secara negative, penolakan ringan, sulit beradabtasi pada paparan berulang, pasif pada situasi barum ketidakteraturan tingkat sedang. Jumlah anak 15%
d. Rentang luas dan tidak konsisten.
Jumlah anak 35%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar