Kamis, 29 September 2011

Perspektif Keperawatan Anak

A.    MORTALITAS DAN MORBIDITAS PADA BAYI DAN ANAK-ANAK
1.      Mortalitas
Mortalitas  Bayi : Angka mortalitas bayi merupakan jumlah kematian per 1000 kelahiran hidup selama tahun pertama kehidupan, yang kemudian dibagi menjadi mortalitan neonatal (usia <28 hari) dan mortalitas pascanatal (usia 28 hari-11 bulan)
Mortalitas anak-anak : Angka Kematian Anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang langsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka Kematian Anak akan tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985).
2.      Morbiditas
Morbiditas berasal dari bahasa latin yang berarti sakit atau tidak sehat. Morbiditas dapat merujuk kepada pernyataan terkena penyakit, derajat kerasnya penyakit, meratanya penyakit atau jumlah kasus pada populasi, insiden penyakit yaitu jumlah kasus baru pada populasi dan cacat.
Morbiditas anak-anak banyak disebabkan oleh penyakit akut (penyakit pernapasan 50%, infeksi dan penyakit parasit 11%), cedera 15 %, dan ketidakmampuan yang dapat diukur dengan aktivitas dalam derajat tertentu (Pless dan Pless,1997). Morbiditas meningkat pada mereka yang mengalami kesulitan ekonomi.Penyebab utama hal ini adalah terbatasnya akses ke pelayanan kesehatan.
B.     EVOLUSI PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI INDONESIA
Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yang sudah ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat setelah klien menerima asuhan keperawatan, dan semua proses tersebut tentunya harus sesuai dengan NANDA, NIC, dan NOC yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam database program aplikasi yang digunakan. Namun ada hal yang perlu kembali dipahami oleh semua tenaga kesehatan yang menggunakan teknologi informasi yaitu semua teknologi yang berkembang dengan pesat ini hanyalah sebuah alat bantu yang tidak ada gunanya tanpa intelektualitas dari penggunanya dalam hal ini adalah perawat dengan segala pengetahuannya tentang ilmu keperawatan..
C.    PENGARUH BUDAYA, AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KESEHATAN ANAK
Keyakinan keluarga tentang kesehatan, pola didik dan pola asuh terhadap anak juga dipengaruhi oleh nilai budaya, agama dan moral yang dianutnya. Ini akan mempengaruhi kesehatan anak bahkan dimulai sejak ia masih di dalam kandungan ibunya. Setiap keluarga memiliki pandangan yang berbeda dalam membesarkan anaknya, seperti yang memiliki perbedaan budaya antara keluarga dengan budaya minang dan keluarga berbudaya batak. Hal-hal yang ditanamkan terhadap anak-anak mereka berbeda sehingga pola hidup dan kesehatan anaknya juga berbeda misalnya dalam kesehatan emosional.
D.    KEPERAWATAN PEDIATRIK
Pediatrik berkenaan dengan kesehatan bayi, anak remaja,  pertumbuhan dan perkembangannya dan kesempatannya untuk mencapai potensi penuh sebagai orang dewasa.Lebih dari seabad yang lalu ilmu pediactrik muncul sebagai kekhususan dalam menanggapi meningkatan kasadaran bahwa problem kesehatan anak berbeda dengan orang dewasa dan bahwa respon anak terhadap sakit dan stres berdeda beda sesuai dengan umur
E.     ASUHAN BERPUSAT PADA KELUARGA, ASUHAN TRAUMATIK
a.       Perawatan berfokus pada keluarga (family centered care)
       Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian dari keluarga. Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga. Oleh karena itu,dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak, diperlukan keterlibatan keluarga.
b.      Atraumatic care
       Atraumatic care yang dimaksud disini adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga. Perawatan tersebut difokuskan dalam pencegahan terhadap trauma.  
      Beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat, antara lain:
ü  Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga
ü  Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak
ü  Mencegah atau mengurangi cedera ( injury) dan nyeri (dampak psikologis)
ü  Tidak melakukan kekerasan pada anak
ü  Modifikasi lingkungan fisik
                                                
F.     PERAN PERAWAT PEDIATRIK
a.       Hubungan terapeutik
Diterapkan dalam berkomunikasi dengan anak dan keluarga, bersifat empati dan professional dengan memisahkan peran perawat dari keluarga tanpa mengganggu kenyamanan anak dan keluarga
b.      Family advocacy/caring
Advokasi meliputi jaminan bahwa keluarga akan mengetahui yankes yang tersedia, diinformasikan tentang prosedur dan pengobatannya secara benar. Caring berarti memberikan yankes secara langsung pada anak.
c.       Disease prevention/Health promotion
Melakukan dan mengajarkan keluarga tentang bagaimana cara mencegah penyakit baik dari luar maupun dari dalam tubuh.\
d.      Health education
Memberikan pendidikan kesehatan yang bertujuan membantu orangtua dan anak memahami suatu pengobatan medis, mengevaluasi pengetahuan anak tentang kesehatan mereka, memberi pedoman antisipasi
e.       Support/counseling
Memberikan perhatian pada kebutuhan emosi melalui dukungan dan konseling. Dukungan diberikan dengan mendengar, menyentuh dan kehadiran fisik untuk memudahkan komunikasi nonverbal. Sedangkan, konseling dalam bentuk pertukaran pendapat, melibatkan dukungan, penyuluhan teknik untuk membantu keluarga mengatasi stress dan mendorong ekspresi perasaan dan pikiran. Yang membantu keluarga mengatasi stress dan memampukan untuk mendapatkan tingkat fungsi yang lebih tinggi.
f.       Pengambil keputusan etis
Prinsipnya, tindakan yang ditentukan adalah yang paling menguntungkan klien, dan sedikit bahayanya terhadap segala aspek yang berhubungan denagn pelaksanaan asuhan keperawatan. Seperti dalam kerangka kerja mesyarakat, standar praktik professional, hukum, aturan lembaga, tradisi religius, sistem nilai keluarga dan nilai pribadi perawat.
g.      Coordination/Collaboration
Bekerjasama dengan spesialis / profesi lain dalam mengatasi kesehatan anak.
h.      Peran restorative
Keterlibatan perawat secara langsung dalam aktivitas pemberi asuhan yang dilakukan atas daar konsep teori yang berfokus pada pengkajian dan evaluasi status yang berkesinambungan. Perawat punya tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap tindakannya.
i.        Research
melakukan praktik berasarkan penelitian, menerapkan metode inovatif dalam memberikan intervensi pada anak, melakukannya berdasarkan penelitian dan sesuai rasional.
j.        Health care planning
menggunakan perencanaan & metode yang tepat untuk perawatan anak. Perawat melibatkan penyediaan layanan yang baru, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
k.      Trend masa depan
Ada beberapa hal yang dituntut : Pengobatan penyakit (kuratif) menjadi promosi kesehatan (promotif), Filosofi asuhan berpusat pada keluarga bukan pilihan melainkan kewajiban, Perawat dituntut meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, komputer, membuktikan keunikan peran mereka dan dituntut lebih mandiri dan melebihi lingkungan asuhan terdahulu.
G.    TAHAPAN PERKEMBANGAN
1.      Masa bayi (0 – 1 ½ th) : Pada masa ini semua kebutuhan harus tercukupi, masa penanaman kepercayaan bahwa dunia ini adalah tempat yang baik baginya, masa yang penuh dengna pembelajaran tentang hal-hal baru yang tak akan dapatkan pada masa selanjutnya.
2.      Masa Toddler (1 ½ - 3 th) : Masa ketika anak mulai memisahkan diri dari lingkungan mulai menguasai diri lingkungan dan masyarakat. Tetapi tentunya dengan bantuan-bantuan yang diberikan dari orang tuanya.
3.      Awal masa kanak-kanak (4 – 7 th)  : Masa dimana tindakan orang tua akan ditiru oleh anak-anak. Anak mulai belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman sepermainanya.
4.      Akhir masa kanak-kanak (8 – 11 th) : Pada masa ini anak mulai berkelompok dan memilih teman bermain berdasarkan kehendak hati, pada masa inilah anak harus dikenalkan pada rumah, pekerjaan rumah, disini orang tua bertugas membimbing anaknya, mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.
5.      Akhir masa remaja (12 – 15 th) : Masa transisi dari anak-anak menjadi remaja dimana pada masa ini. Masa mulai pencarian jati diri dengan melakukan hal-hal sesuai dengan kehendak orang tua. Pada masa ini, orang tua sangat berperan penting untuk kebaikan anak, kebaikan dimasa akan datang
6.      Masa remaja yang sejati (16 – 18 th) : Masa-masa transisi berkurang, disini remaja sudah mulai menemukan jati dirinya. Mulai menghadapi pilihan yang akan menentukan masa depannya.
7.      Awal masa dewasa (19 – 25 th) : Anak mulai hidup mandiri, dan sudah mulai berfikir untuk masa depannya, dan juga tidak tergantung pada orang tua.
8.      Kedewasaan dan masa tua (25 th ke atas) : Seseorang sudah mulai suka terhadap anak-anak dan sifat keibuan mulai muncul.
H.    POLA TUMBUH KEMBANG DAN PERBEDAAN INDIVIDUAL
Pola tumbuh kembang bersifat jelas, dapat diprediksi, kontinu, teratur, dan progresif. Pola atau kecenderungan ini juga bersifat universal dan mendasar bagi semua individu, namun unik cara dan waktu pencapaiannya.  
Kecenderungan arah : tumbuh kembang terjadi dengan arah/tahapan yang teratur dan terikat serta mencerminkan perkembangan dan maturasi fungsi neuromuscular
Kecenderungan Urutan:  Pada semua dimensi tumbuh kembang terdapat urutan yang jelas dan dapat diperkirakan, yang bisanya dialami oleh setiap anak.
Perbedaan Individual  : Setiap anak tumbuh dengan keunikan dan caranya sendiri. Terdapat variasi yang besar dalam hal usia pencapaian tahap perkembangan. Urutannya dapat diprediksi tapi tidak dengan waktunya.
I.       PERTUMBUHAN BIOLOGIS DAN PERKEMBANGAN FISIK
1.      Proporsi Eksternal
Variasi laju pertumbuhan jaringan dans system organ yang berbeda menghasilkan perubahan yang signifikan pada proporsi tubuh selama masa kanak-kanak. Kecenderungan perkembangan sefalokaudal paling nyata terlihat pada pertumbuhan tubuh total seperti yang ditunjukan oleh perubahan-perubahan tersebut.
2.      Determinan Biologis dari Pertumbuhan dan Perkembangan
Gambaran paling menonjol dari masa kanak-kanak dan remaja adalah pertumbuhan fisik. Selama perkembangan, berbagai jaringan di dalam tubuh mengalami perubahan pertumbuhan, komposisi, dan struktur. Pada sebagian jaringan, perubahan tersebut terjadi secari kontinu (mis.pertumbuhan tulang dan gigi).
3.      Pertumbuhan Dan Maturasi Tulang Rangka
Pengukuran yang paling akurat dari perkembangan umum adalah tulang rangka atau usia tulang karena usia tulang rangka erat hubungannya dengan pengukuran maturitas lainnya. Oleh karena itu, radiograf tangan dan pergelangan tangan menjadi bagian yang paling bermanfaat untuk skrining dalam menentuka usia tulang rangka terutama sebelum usia 6 tahun.
4.      Maturasi Neurologik
System syaraf tumbuh proposional lebih cepat sebelum kelahiran.pertumbuhannya terjadi secara cepat pada masa bayi sampai masa kanak-kanak awal dan malambat pada masa kanak-kanak akhir dan remaja.

5.      Jaringan Limfoid
Jaringan limfoid (terdapat dalam nodus limfe, timus, limpa, tonsil, adenoid, limfosit darah) berukuraan kecil, tetapi telah berkembang dengan baik pada saat lahir. Jaringan ini mencapai ukuran dewasa dengan cepat pada usia 6 bulan. Pada usia 10-12 bulan, jaringan ini mencapai perkembangan maksimal yang kira-kira dua kali ukuran dewasa.
6.      Perkembangan system organ
Jaringan dan system orgam mengalami perubahan pada masa perkembangan, baik secara mencolok maupun samar-samar. Perubahan tersebut berpengaruh pada pengkajian dan perawatan.
7.      Perubahan fisiologis
Perubahan fisiologis yang terjadi di semua organ dan system didiskusikan berkaitan dengan disfungsinya. Perubahan yang sering dikaji adalah frekuensi nadi pernafasan, dan tekanan dartah. Perubahan lainnya yaitu :
·         Metabolisme
BMR menunjukkan perubahan jelas semasa kanak-kanak. BMR tertinggi pada bayi baru lahir (108 kkal/kg Bb), menurun progresif sampai maturitas (40-45 kkal/Kg BB), proporsi sedikit lebih tinggi pada laki-laki pada semua usia dan meningkat selama masa pubertas melampaui perempuan. Laju metabolisme menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh anak.
·         Suhu
Suhu tubuh mencerminkan metabolisme, menunjukkan penurunan yang sama dari masa bayi ke maturnitas. Pada neonates yang sehat, hipotermi dapat menyebabkab konsekuensi metabolic negative seperti hipoglikemi. Bayi dan anak kecil rentan terhadap fluktuasi suhu, beespon terhadap perubahan suhu lingkungan, kerena menangis, marah,emosi, aktifitas fisik, maupun karena infeksi.
·         Tidur dan Istirahat
Tidur adalah mekanisme protektif tubuh utuk pemulihan dan perbaikan jaringan. Jumlah dan distribusi tidur anak beragam. Bayi baru lahir, tidur selama waktu yang tidak digunakan dan aspek-aspek lain dalam perawatannya.. selama akhir tahun pertama, sebagian anak tidur sepanjang malam disertai tidur 1-2 kali siang harinya. Usia 3 tahun anak-anak tidak lagi tidur siang, usia 4-10 tahun waktu tidur menurun dan meningkat pada priode pubertas.
·         Temperamen
Temperamen adalah cara berfikir, berperilaku atau bereaksi dan merujuk pada cara seseorang dalam menjalani kehidupannya. Kategori umum temperamen berdasarkan atribut temperamen :
a. The easy child. Berkepribadian santai, teratur, mudah diprediksi. Jumlah anak 40%
b. The difficult child. Sangat aktif, sensitive, dantidak teratur. Jumlah anak 10%
c. The slow-to-warm-up child. Bereaksi secara negative, penolakan ringan, sulit beradabtasi pada paparan berulang, pasif pada situasi barum ketidakteraturan tingkat sedang. Jumlah anak 15%
d. Rentang luas dan tidak konsisten. Jumlah anak 35%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar