Kamis, 29 September 2011

Pengantar Keperawatan Anak

A.    PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK
Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya.
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) dalam hal ini adalah anak, anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari 18 tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, social dan spiritual.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja.  Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) , usia bermain/ toddler ( 1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5 – 5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun).
Falsafah keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus keluarga (family centered care), pencegahan terhadap trauma (atraumatic care), dan manajemen kasus.
B.     PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan system neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
Tahap pertumbuhan anak:
  1. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.
  2. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik.
  3. Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun).
  4. Pertumbuhan kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu (kira-kira umur 18 tahun) berhenti.
C.    BERMAIN
Menurut Hughes (1999), seorang ahli perkembangan anak dalam bukunya Children, Play, and Development, mengatakan bermain merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatan yang disebut bermain harus ada lima unsur didalamnya, yaitu:
·         Mempunyai tujuan yaitu permainan itu sendiri untuk mendapat kepuasan
·         Memilih dengan bebas dan atas kehendak sendiri, tidak ada yang menyuruh  ataupun memaksa.
·         Menyenangkan dan dapat menikmati.
·         Mengkhayal untuk mengembangkan daya imaginatif dan kreativitas
·         Melakukan secara aktif dan sadar (DWP, 2005).
Selain itu bermain juga dapat bermakna sebagai kegiatan anak yang menyenangkan dan dinikmati (pleasurable and enjoyable). Pada dasarnya bermain memiliki dua pengertian yang harus dibedakan, bahwa bermain dapat bermakna sebagai sebuah aktivitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang kalah (play), sedangkan yang kedua sebagai aktivitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan namun ditandai dengan adanya pencarian menang-kalah (games). Dengan demikian, pada dasarnya setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan kesenangan dan kepuasan, sebab fungsi utama bermain adalah untuk relaksasi dan menyegarkan kembali (refreshing) kondisi fisik dan mental yang berada pada ambang ketegangan.
Manfaat bermain bagi anak
·         mengajarkan keterampilan saat mereka sedang bersenang-senang.
·         memberikan pengalaman belajar bermakna dengan segera
·         menyediakan lingkungan yang aman untuk mempraktekkan keterampilan baru
·         pengamatan klinis dapat dilakukan dan ditarik kesimpulan tentang anak-anak yang tidak meningkatkan penggunaan keterampilan prososial setelah pembelajaran ekstra dan pemanduan praktek

D.    HOSPITALISASI
Hospitalisasi adalah bentuk stressor individu yang berlangsung selama individu tersebut dirawat dirumah sakit. Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi individu karena stressor yang dihadapi dapat menimbulkan perasaan tidak aman.
Perubahan Yang Terjadi Akibat Hospitalisasi Adalah :
1. Perubahan konsep diri.
Akibat penyakit yang di derita atau tindakan seperti pembedahan, pengaruh citra tubuh , perubahan citra tubuh dapat menyebabkan perubahan peran , idial diri, harga diri dan identitasnya.
2. Regresi
Klien mengalami kemunduran ketingkat perkembangan sebelumnya atau lebih rendah dalam fungsi fisik, mental, prilaku dan intelektual.
3. Dependensi
Klien merasa tidak berdaya dan tergantung pada orang lain.
4. Dipersonalisasi
Peran sakit yang dialami klien menyebabkan perubahan kepribadian, tidak realistis, tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, perubahan identitas dan sulit bekerjasama mengatasi masalahnya.
5. Takut dan Ansietas
Perasaan takut dan ansietas timbul karena persepsi yang salah terhadap penyakitnya.
6. Kehilangan dan perpisahan
Kehilangan dan perpisahan selama klien dirawat muncul karena lingkungan yang asing dan jauh dari suasana kekeluargaan, kehilangan kebebasan, berpisah dengan pasangan dan terasing dari orang yang dicintai.

E.     KOMUNIKASI PADA BAYI, ANAK DAN KELUARGA
Dalam melakukan komunikasi pada anak perawat perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang anak, cara berkomunikasi dengan anak, metode dalam berkomunikasi dengan anak tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan komunikasi dengan anak serta peran orang tua dalam membantu proses komunikasi dengan anak sehingga bisa didapatkan informasi yang benar dan akurat.
Komunikasi dengan anak berdasarkan usia tumbuh kembang
1.      Usia Bayi (0-1 tahun) 
Komunikasi dengan bayi akan lebih efektif dengan komunikasi non verbal menggunakan gerakan, sentuhan, usapan, menggendong, memangku dan sebagainya. Pada perkembangannya, bayi akan memperhatikan dan meniru gerakan yang diperlihatkan padanya.
2.      Usia Todler dan Pra Sekolah (1-2,5 tahun, 2,5-5 tahun)
Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada suara, bicara lambat, jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana, hindarkan sikap mendesak
Secara non verbal kita selalu memberi dorongan penerimaan dan persetujuan jika diperlukan, jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak, bersalaman dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan perasaan cemas, menggambar, menulis atau bercerita dalam menggali perasaan dan fikiran anak si saat melakukan komunikasi.

3. Usia Sekolah (5-11 tahun)
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik, menjelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi
4. Usia Remaja (11-18 tahun)
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya, hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan masa transisi dalam bersikap dewasa.

F.     KEBUTUHAN GIZI BAGI BAYI DAN ANAK
Unsur gizi utama dalam makanan anak yang bernutrisi :
a.       Protein
Kebutuhan protein anak lebih besar dibandingkan orang dewasa. Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yakni untuk pertumbuhan dan pembentukan serum, hemoglobin, enzim dan antibodi serta untuk regenerasi sel-sel yang rusak dan sebagai sumber energi.
b.      Karbohidrat
Karbohidrat sebagai sumber utama energy bagi manusia berfungsi sebagai penghasil energi, mengatur metabolisme lemak pencadangan protein dan diduga dapat membantu perkembangan bakteri yang berperandalam system pencernaan.
c.       Lemak
Fungsi utama lemak adalah memberikan energi, Lemak bertindak sebagai karier dari vitamin A,,D ,E, K, yang larut dalam air dan memberikan rasa yang menyenangkan dan memberikan perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung.
d.      Vitamin dan mineral
Makanan tambahan yang mengandung multivitamin dan mineral dibutuhkan oleh anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak dicukupi oleh makanan sehari-hari. Khususnya bagi anak yang sulit makan dan anak dengan pilihan yang terbatas. Vitamin dan mineral sangat diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dan tumbuh secara normal. Buah-buahan serta sayuran adalah sumber yang sangat baik dari vitamin dan mineral.
Mineral merupakan nutrisi yang dibutuhkan dalam menunjang proses tumbuh kembang anak. Seringkali kebutuhan akan nutrisi ini tidak dapat terpenuhi dari makanan sehari-hari. Mineral penting ini antara lain;  Kalsium Magnesium, berperan penting dalam pertumbuhan gigi, proses pembekuan darah dan perkembangan sel-sel saraf dan otak. Zat Besi, berperan penting dalam pembentukan hemoglobin (sel darah merah) yang mengankut oksigen ke seluruh tubuh.
e.       Air
Kebutuhan tubuh akan air merupakan urutan kedua setelah kebutuhan oksigen. Fungsi dari air bermacam-macam. Air merupakan komponen terpenting dari struktur tubuh dan dalam fungsinya sebagai pelarut, maka air memainkan peranan dasar dalam reaksi seluler. Air mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas yang dihasilkan pada reaksi seluler dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Air penting sebagai pelumas tubuh misalnya saliva, memungkinkan makanan masuk ditelan.
  1. IMUNISASI
Imunisasi adalah tindakan pemberian kekebalan terhadap serangan penyakit tertentu dengan jalan memasukkan suatu zat antibody ke dalam tubuh.
Kekebalan atau imunitas dibagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut :
a. Imunitas Pasif Bawaan (Alami)
b. Imunitas Pasif Buatan
c. Imunitas Aktif Bawaan (Alami)
d. Imunitas Aktif Buatan
Teknik atau cara pemberian imunisasi umumnya dilakukan dengan melemahkan virus atau bakteri penyebab penyakit lalu diberikan kepada seseorang dengan cara suntik atau minum / telan. Setelah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh akan terangsang untuk melawan penyakit tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi itu uumnya bisa terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan penyakit yang mencoba menyerang.
H.    PENGKAJIAN FISIK
Secara umum, pengkajian fisik akan menggunakan beberapa teknik, yaitu:
a.       Inspeksi
Inspeksi merupakan proses observasi. Fokus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris. Dan perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya.
b.      Palpasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya tentang : temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi, ukuran.
c.       Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengan tujuan menghasilkan suara.
Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan. Perawat menggunakan kedua tangannya sebagai alat untuk menghasilkan suara.
d.      Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pendengaran. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar