A.
PERSPEKTIF
KEPERAWATAN ANAK
Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berpikir bagi
seorang perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien
anak maupun keluarganya.
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) dalam
hal ini adalah anak, anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari
18 tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan
fisik, psikologis, social dan spiritual.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang
perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun)
, usia bermain/ toddler ( 1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5 – 5 tahun), usia
sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun).
Falsafah keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan
yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang
berfokus keluarga (family centered care), pencegahan terhadap trauma (atraumatic
care), dan manajemen kasus.
B.
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ANAK
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu
tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Anak bukan
dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang
sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah
sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang
dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan
perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya,
misalnya perkembangan system neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan
sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia
yang utuh.
Tahap pertumbuhan anak:
- Pertumbuhan
yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang secara
berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.
- Pertumbuhan
yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik.
- Pertumbuhan
cepat pada masa akil balik (12-16 tahun).
- Pertumbuhan
kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu (kira-kira umur
18 tahun) berhenti.
C.
BERMAIN
Menurut Hughes (1999), seorang ahli
perkembangan anak dalam bukunya Children, Play, and Development, mengatakan
bermain merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatan
yang disebut bermain harus ada lima unsur didalamnya, yaitu:
·
Mempunyai
tujuan yaitu permainan itu sendiri untuk mendapat kepuasan
·
Memilih
dengan bebas dan atas kehendak sendiri, tidak ada yang menyuruh ataupun
memaksa.
·
Menyenangkan
dan dapat menikmati.
·
Mengkhayal
untuk mengembangkan daya imaginatif dan kreativitas
·
Melakukan
secara aktif dan sadar (DWP, 2005).
Selain itu bermain juga dapat
bermakna sebagai kegiatan anak yang menyenangkan dan dinikmati (pleasurable and
enjoyable). Pada dasarnya bermain memiliki dua pengertian yang harus dibedakan,
bahwa bermain dapat bermakna sebagai sebuah aktivitas bermain yang murni
mencari kesenangan tanpa mencari menang kalah (play), sedangkan yang kedua
sebagai aktivitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan
kepuasan namun ditandai dengan adanya pencarian menang-kalah (games). Dengan
demikian, pada dasarnya setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada
perolehan kesenangan dan kepuasan, sebab fungsi utama bermain adalah untuk
relaksasi dan menyegarkan kembali (refreshing) kondisi fisik dan mental yang
berada pada ambang ketegangan.
Manfaat bermain bagi anak
·
mengajarkan keterampilan saat mereka
sedang bersenang-senang.
·
memberikan pengalaman belajar bermakna
dengan segera
·
menyediakan lingkungan yang aman untuk
mempraktekkan keterampilan baru
·
pengamatan klinis dapat dilakukan dan
ditarik kesimpulan tentang anak-anak yang tidak meningkatkan penggunaan
keterampilan prososial setelah pembelajaran ekstra dan pemanduan praktek
D.
HOSPITALISASI
Hospitalisasi adalah
bentuk stressor individu yang berlangsung selama individu tersebut dirawat
dirumah sakit. Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi individu
karena stressor yang dihadapi dapat menimbulkan perasaan tidak aman.
Perubahan Yang Terjadi
Akibat Hospitalisasi Adalah :
1.
Perubahan konsep diri.
Akibat
penyakit yang di derita atau tindakan seperti pembedahan, pengaruh citra tubuh
, perubahan citra tubuh dapat menyebabkan perubahan peran , idial diri, harga
diri dan identitasnya.
2.
Regresi
Klien
mengalami kemunduran ketingkat perkembangan sebelumnya atau lebih rendah dalam
fungsi fisik, mental, prilaku dan intelektual.
3.
Dependensi
Klien merasa tidak berdaya dan
tergantung pada orang lain.
4.
Dipersonalisasi
Peran sakit yang dialami klien
menyebabkan perubahan kepribadian, tidak realistis, tidak dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan, perubahan identitas dan sulit bekerjasama mengatasi
masalahnya.
5.
Takut dan Ansietas
Perasaan takut dan ansietas timbul
karena persepsi yang salah terhadap penyakitnya.
6.
Kehilangan dan perpisahan
Kehilangan dan perpisahan selama
klien dirawat muncul karena lingkungan yang asing dan jauh dari suasana
kekeluargaan, kehilangan kebebasan, berpisah dengan pasangan dan terasing dari
orang yang dicintai.
E. KOMUNIKASI PADA BAYI, ANAK DAN
KELUARGA
Dalam
melakukan komunikasi pada anak perawat perlu memperhatikan berbagai
aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang anak, cara berkomunikasi dengan
anak, metode dalam berkomunikasi dengan anak tahapan atau langkah-langkah dalam
melakukan komunikasi dengan anak serta peran orang tua dalam membantu proses
komunikasi dengan anak sehingga bisa didapatkan informasi yang benar dan
akurat.
Komunikasi dengan anak berdasarkan usia tumbuh kembang
1. Usia
Bayi (0-1 tahun)
Komunikasi
dengan bayi akan lebih efektif dengan komunikasi non verbal menggunakan
gerakan, sentuhan, usapan, menggendong, memangku dan sebagainya. Pada
perkembangannya, bayi akan memperhatikan dan meniru gerakan yang diperlihatkan
padanya.
2.
Usia
Todler dan Pra Sekolah (1-2,5 tahun, 2,5-5 tahun)
Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat
dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi
kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan,
menggunakan nada suara, bicara lambat, jika tidak dijawab harus diulang lebih
jelas dengan pengarahan yang sederhana, hindarkan sikap mendesak
Secara non verbal kita selalu memberi dorongan penerimaan dan persetujuan jika
diperlukan, jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak, bersalaman dengan
anak merupakan cara untuk menghilangkan perasaan cemas, menggambar, menulis
atau bercerita dalam menggali perasaan dan fikiran anak si saat melakukan
komunikasi.
3. Usia Sekolah (5-11 tahun)
Komunikasi yang dapat dilakukan pada
usia sekolah ini adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak
yaitu menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik, menjelaskan sesuatu yang
membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia
ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu
sangat tinggi
4. Usia Remaja (11-18
tahun)
Komunikasi
yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada
teman sebaya, hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan
jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal terwujudnya kepercayaan anak
dan merupakan masa transisi dalam bersikap dewasa.
F. KEBUTUHAN GIZI BAGI BAYI DAN ANAK
Unsur gizi utama
dalam makanan anak yang bernutrisi :
a. Protein
Kebutuhan
protein anak lebih besar dibandingkan orang dewasa. Protein merupakan sumber
asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yakni untuk
pertumbuhan dan pembentukan serum, hemoglobin, enzim dan antibodi serta untuk
regenerasi sel-sel yang rusak dan sebagai sumber energi.
b. Karbohidrat
Karbohidrat
sebagai sumber utama energy bagi manusia berfungsi sebagai penghasil energi,
mengatur metabolisme lemak pencadangan protein dan diduga dapat membantu
perkembangan bakteri yang berperandalam system pencernaan.
c. Lemak
Fungsi
utama lemak adalah memberikan energi, Lemak bertindak sebagai karier dari
vitamin A,,D ,E, K, yang larut dalam air dan memberikan rasa yang menyenangkan
dan memberikan perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung.
d. Vitamin
dan mineral
Makanan
tambahan yang mengandung multivitamin dan mineral dibutuhkan oleh anak untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak dicukupi oleh makanan sehari-hari.
Khususnya bagi anak yang sulit makan dan anak dengan pilihan yang terbatas.
Vitamin dan mineral sangat diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dan tumbuh
secara normal. Buah-buahan serta sayuran adalah sumber yang sangat baik dari
vitamin dan mineral.
Mineral
merupakan nutrisi yang dibutuhkan dalam menunjang proses tumbuh kembang anak.
Seringkali kebutuhan akan nutrisi ini tidak dapat terpenuhi dari makanan
sehari-hari. Mineral penting ini antara lain;
Kalsium Magnesium, berperan penting dalam pertumbuhan gigi, proses
pembekuan darah dan perkembangan sel-sel saraf dan otak. Zat Besi, berperan
penting dalam pembentukan hemoglobin (sel darah merah) yang mengankut oksigen
ke seluruh tubuh.
e. Air
Kebutuhan tubuh akan air merupakan urutan kedua setelah
kebutuhan oksigen. Fungsi dari air bermacam-macam. Air merupakan komponen terpenting
dari struktur tubuh dan dalam fungsinya sebagai pelarut, maka air memainkan
peranan dasar dalam reaksi seluler. Air mengatur suhu tubuh dengan mengambil
panas yang dihasilkan pada reaksi seluler dan mendistribusikannya ke seluruh
tubuh. Air penting sebagai pelumas tubuh misalnya saliva, memungkinkan makanan
masuk ditelan.
- IMUNISASI
Imunisasi
adalah tindakan pemberian kekebalan terhadap serangan penyakit tertentu dengan
jalan memasukkan suatu zat antibody ke dalam tubuh.
Kekebalan atau
imunitas dibagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut :
a. Imunitas Pasif Bawaan (Alami)
a. Imunitas Pasif Bawaan (Alami)
b. Imunitas
Pasif Buatan
c. Imunitas
Aktif Bawaan (Alami)
d. Imunitas
Aktif Buatan
Teknik atau
cara pemberian imunisasi umumnya dilakukan dengan melemahkan virus atau bakteri
penyebab penyakit lalu diberikan kepada seseorang dengan cara suntik atau minum
/ telan. Setelah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh akan
terangsang untuk melawan penyakit tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi
itu uumnya bisa terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk
melawan penyakit yang mencoba menyerang.
H. PENGKAJIAN FISIK
Secara umum, pengkajian fisik akan
menggunakan beberapa teknik, yaitu:
a.
Inspeksi
Inspeksi
merupakan proses observasi. Fokus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi :
ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris. Dan perlu dibandingkan hasil
normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya.
b.
Palpasi
Adalah
pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian tubuh
yang mengalami kelainan. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif
digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya tentang : temperatur, turgor,
bentuk, kelembaban, vibrasi, ukuran.
c.
Perkusi
Perkusi
adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk
membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengan tujuan
menghasilkan suara.
Perkusi
bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi
jaringan. Perawat menggunakan kedua tangannya sebagai alat untuk menghasilkan
suara.
d.
Auskultasi
Adalah
pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pendengaran. Biasanya menggunakan alat
yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung,
suara nafas, dan bising usus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar