1.
Konsep Belajar
Belajar merupakan proses perubahan yaitu perubahan
tingkah laku hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Belajar
merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan
interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Untuk
menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu
menggunakan kemampuan pada ranah-ranah :
a. Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan
pengetahuan, penalaran atau pikiran terdiri dari kategori pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
b. Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan,
emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari
kategori penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi dan pembentukan
pola hidup.
c. Psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan
keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,
gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.
2.
Konsep Belajar menurut Skinner
Skinner melakukan pembelajaran
dengan pendekatan model instruksi lansung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol
melalui proses operant conditioning. Gaya belajar yang dilakukan dengan
beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol melalui pengulangan
dan latihan.
Belajar menurut
pandanag B.F.Skiner (1958) adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian
tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Menurut Skiner dalam belajar
ditemukan hal-hal berikut :
1. Kesempatan
terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar,
2. Respon si
belajar,
3. Konsekwensi
yang bersifat menggunakan respon tersebut,baik konsekwensinya sebagai hadiah
maupun teguran atau hukuman.
Skinner menbagi dua
jenis respon dalam proses belajar yakni :
1. respondents response yaitu respon yang terjadi karena
stimuli khusus, perangsang-perangsang yang demikian ini mendahului respons yang
ditimbulkannya.
2. operants conditioning dalam clasical condotioning
menggambarkan suatu situasi belajar dimana suatu respons dibuat lebih kuat
akibat reinforcement langsung yaitu respon yang terjadi karena situasi random.
Menurut Skinner
mengajar itu pada hakekatnya adalah rangkaian dari penguatan yang terdiri dari
suatu peristiwa dimana prilaku terjadi, perilaku itu sendiri, dan akibat
perilaku.
3.
Konsep Belajar menurut Carl Roger
Carl Roger mendukung ide mengenai
pembelajaran berwawasan, yaitu proses untuk mengidentifikasi hubungan perseptif
dalam suatu bidang. Dia memberikan tekanan terutama pada perilaku pembelajaran
yang mempengaruhi komponen bidang yang berkaitan dengan “diri” yaitu makna dan
nilai-nilai khusus yang diidentifikasi
melalui aktualisasi diri.
Menurut
pendapat Carl R. Rogers (Ahli Psikoterapi) praktek pendidikan
menitikberatkan pada segi pengajaran, bukuan pada siswa yang belajar. Praktek
tersebut ditandai oleh peran guru yang dominan dan siswa hanya menghafalkan
pelajaran.
Langkah-langkah
dan sasaran pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru menurut Rogers adalah
meliputi : guru memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar
secara terstruktur, guru dan siswa membuat kontrak belajar, guru menggunakan
metode inquiri atau belajar menemukan (discovery learning), guru menggunakan
metode simulasi, guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati
perasaan dan berpartisipasi dengan kelompok lain, guru bertindak sebagai
fasilitator belajar dan sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram agar
tercipta peluang bagi siswa untuk timbulnya kreatifitas dalam belajar (Dimyati
dan Mudjiono, 1999:17).
Jadi
dapat ditegaskan belajar menurut Carl R. Rogers adalah untuk membimbing anak
kearah kebebasan dan kemerdekaan, mengetahui apa yang baik dan yang buruk,
dapat melakukan pilihan tentang apa yang dilakukannya dengan penuh tanggung
jawab sebagai hasil belajar. Kebebasan itu hanya dapat di pelajari dengan
memberi anak didik kebebasan sejak mulanya sejauh ia dapat memikulnya sendiri,
hal ini dilakukan dalam konteks belajar.
4.
Konsep Belajar menurut Benjamin Bloom
Keseluruhan
tujuan pendidikan dibagi atas hirarki atau taksonomi menurut Benjamin Bloom
(1956) menjadi tiga kawasan (dominan) yaitu : domain kognitif mencakup
kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas 6 macam kemampuan
yang disusun secara hirarki dari yang paling sederhana sampai yang paling
kompleks yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analysis, sintesis dan
penilaian; domain afektif mencakup kemampuan-kemapuan emosional dalam mengalami
dan menghayati sesuatu hal yang meliputi lima macam kemampuan emosional disusun
secara hirarki yaitu kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai,
pengorganisasian nilai, dan karakterisasi diri; domain psikomotor yaitu
kemampuan-kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan terdiri
dari : gerakan repleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan jasmani,
gerakan terlatih, dan komunikasi nondiskursif.
Jadi dapat
ditegaskan bahwa belajar adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi, masyarakat,
maupun sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
5.
Konsep Belajar menurut Robert Gagne
Asumsi yang mendasari yeori ini adalah bahwa
pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan
merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran.
Menurut Gagne
(1970), Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa
kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebab oleh stimulasi yang berasal dari
lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Belajar
terdiri dari tiga komponen penting yakni kondisi eksternal yaitu stimulus dari
lingkungan dari acara belajar, kondisi internal yang menggambarkan keadaan
internal dan proses kognitif siswa, dan hasil belajar yang menggambarkan
informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat
kognitif.
Robert M. Gagne mengemukakan
delapan tipe belajar yang membentuk suatu hirarki dari paling sederhana sampai
paling kompleks yakni :
1. belajar tanda-tanda atau isyarat
(Signal Learning) yang menimbulkan perasaan tertentu, mengambil sikap
tertentu,yang dapat menimbulkan perasaan sedih atau senang.
2. belajar hubungan stimulus-respons
(Stimulus Response-Learning)dimana respon bersifat spesifik, tidak umum dan
kabur.
3. belajar menguasai rantai atau
rangkaian hal (Chaining Learning) mengandung asosiasi yang kebanyakan berkaitan
dengan keterampilan motorik.
4. belajar hubungan verbal atau
asosiasi verbal (Verbal Association) bersifat asosiatif tingkat tinggi tetapi
fungsi nalarlah yang menentukan.
5. belajar mebedakan atau diskriminasi
(Discrimination Learning) yang menghasilkan kemampuan membeda-bedakan berbagai
gejala.
6. belajar konsep-konsep (Concept
Learning) yaitu corak belajar yang menentukan ciri-ciri yang khas yang ada dan
memberikan sifat tertentu pula pada berbagai objek.
7. belajar aturan atau hukum-hukum
(Rule Learning) dengan cara mengumpulkan sejumlah sifat kejadian yang kemudian
dalam macam-macam aturan.
8. belajar memecahkan masalah (Problem
Solving) menggunakan aturan-aturan yang ada disertai proses analysis dan
penyimpulan.
Inti dari pembelajaran
tersebut adalah interaksi dan proses untuk mengungkapkan ilmu pengetahuan oleh
pendidik dan peserta didik yang menghasilkan suatu hasil belajar.
6.
Teori Belajar
a.
Teori
pembelajaran behavioristik
Pada
prosedur pembelajarannya, kondisi stimulus lingkungan dan reinforcement memacu perubahan pada
respons. Pada teori ini, untuk mengubah perilaku maka lingkungannya harus
diubah dahulu.
b.
Teori
pembelajaran kognitif
Prosedur
pembelajarannya, persepsi internal dan pengolahan pikiran didalam konteks
pengembangan manusia memacu pembelajaran dan perubahan. Pada teori ini, untuk
mengubah perilkau maka ubah dahulu kognisinya.
c.
Teori
pembelajaran social
Prosedur
pembelajarannya, model peran eksternal dan reinforcement yang mereka terima
bersamaan dengan pengaruh internal peserta didik. Pada teori ini, untuk
mengubah perilaku, maka gantilah model peran reinforcement yang diterima dan
mekanisme pesertadidik untuk mengatur diri sendiri.
d.
Teori
pembelajaran dinamika
Prosedur
pembelajarannya, kekuatan internal, seperti tahap perkembangan, pengalaman
dimasa kanak-kanak, konflik emosional dan kekuatan ego dapat
mempengaruhipembelajaran dan perubahan. Pada teori ini, untuk mengubah perilaku
maka ubah penafsiran dan ubah motivasi yang tidak disadari menjadi disadari.
e.
Teori
pembelajaran humanistic
Prosedur
pembelajarannya, perasaan internal tentang diri sendiri, kemampuan untuk
membuat keputusan yang bijaksana dan kebutuhan mempengaruhi pembelajaran dan
berubah. Pada teori ini, untuk mengubah perilaku, maka ubah perasaan, konsep
diri dan kebutuhan.
Sedangkan menurut
pandangan psikologi teori belajar secara garis besar dikenal ada 3 rumpun besar
teori yaitu teori disiplin mental, teori behaviorisme dan teori cognitive
gestalt-filed.
a.
Teori
Disiplin Mental
Teori belajar ini dikembangkan tanpa
didasari eksperimen, ini berarti dasar orientasinya adalah filosofis atau
spekulatif, teori ini menganggap bahwa dalam belajar mental siswa didisiplinkan
atau dilatih. Teori yang berlawanan sekali dengan teori disiplin mental ialah
teori perkembangan alamiah. Menurut teori ini, anak itu akan berkembang secara
alamiah.
Teori yang berlawanan dengan teori
disiplin mental dan pengembangan alamiah adalah teori apersepsi, yang merupakan
suatu asosionisme mental yang dinamis, didasarkan pada premis fundamental bahwa
tidak ada gagasan bawaan sejak lahir, apapun yang diketahui seseorang datang
dari luar dirinya. Menurut teori apersepsi, belajar merupakan suatu proses
terasosiasinya gagasan-gagasan baru dengan gagasan lama yang sudah membentuk
pikiran.
b.
Teori
Behaviorisme
Ada beberapa
ciri dari teori ini yaitu : mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil,
bersifat mekanisme, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan
reaksi atau respon, dan menekankan kepentingan latihan. Tokoh yang
mengembangkan teori ini adalah Thorndike yang mengemukan tiga prinsip aatu
hukum dalam belajar yaitu : belajar akan berhasil apabila individu memiliki
kesiapan untuk melakukan perbuatan tersebut, belajar akan berhasil apabila
banyak latihan dan ulangan, dan belajar akan bersemangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik.
Prinsip belajar menurut teori
behaviorisme yang dikemukan oleh Harley dan Davis (1978) yang banyak dipakai
adalah : proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila siswa ikut terlibat
secara aktif didalamnya, materi pelajaran diberikan dalam bentuk unit-unit
kecil dan diatur sedemikian rupa sehingga hanya perlu memberikan suatu proses
tertentu saja, tiap-tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung
sehingga siswa dapat dengan segera mengetahui apakah respon yang diberikan
betul atau tidak, dan perlu diberikan penguatan setiap kali siswa memberikan
respon apakah bersifat positif atau negatif.
c.
Teori
Cognitive Gestalt-Filed
Teori Belajar
Gestalt meneliti tentang pengamatan dan problem solving, dari pengamatanya ia
menyesalkan penggunaan metode menghafal di sekolah, dan menghendaki agar murid
belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis.
Suatu konsep yang penting dalam
psikologis Gestalt adalah tentang insight yaitu pengamatan dan pemahaman
mendadak terhadap hubungan-hubungan antar bagian-bagian dalam suatu situasi
permasalahan. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak
memberikan potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran, tetapi selalu
satu kesatuan yang utuh.
Menurut teori Gestalt perbuatan
belajar itu tidak berlangsung seketika, tetapi berlangsung berproses kepada
hal-hal yang esensial, sehingga aktivitas belajar itu akan menimbulkan makna
yang berarti. Sebab itu dalam proses belajar, makin lama akan timbul suatu
pemahaman yang mendalam terhadap materi pelajaran yang dipelajari, manakala
perhatian makin ditujukan kepada objek yang dipelajari itu telah mengerti dan
dapat apa yang dicari.
7.
Makna dan ciri belajar
Menurut
para ahli belajar dapat diartikan sebagai proses orang memperoleh berbagai
kecakaapn, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan tindakan dan perilaku
siswa yang kompleks, sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa
sendiri.
Setiap perilaku
belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik antara lain :
·
belajar menyebabkan perubahan pada
aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus
·
belajar hanya terjadi dari pengalaman
yang bersifat individual
·
belajar merupakan kegiatan yang
bertujuan kearah yang ingin dicapai
·
belajar menghasilkan perubahan yang
menyeluruh, melibatkan selusuh tingkah laku secara integral
·
belajar adalah proses interaksi dan
belajar berlangsung dari yang paling sederhana sampai pada yang kompleks.
8. Prinsip
Belajar dan Cara belajar yang baik
Prinsip belajar
Ada berbagai
prinsip belajar yang dikemukan oleh para ahli psikologi pendidikan terjadi dan
diikuti dengan keadaan memuaskan maka hubungan itu diperkuat, Spread of effect
yaitu emosional yang mengiringi kepuasan itu tidak terbatas kepada
sumber utama pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru, law of
exercice yaitu hubungan antara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan
dan penguasaan, dan law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui
kesan pertama akan sulit digoyahkan.
Beberapa
prinsip atau kaidah dalam proses pembelajaran sebagai hasil eksperimen para
ahli psikologi yang berlaku secara yaitu : motivasi, pembentukan, kemajuan dan
keberhasilan proses belajar mengajar, feedback, response, trial and error ,
transfer dalam belajar dapat bersifat positif atau negatif dan proses belajar
yang bersifat individual.
Cara belajar yang baik
Cara belajar
baik secara umum yaitu : belajar secara efisien, mampu membuat berbagai
catatan, mampu membaca, siap belajar, keterampilan belajar, memahami perbedaan
belajar pada tingkatan sekolah seperti SD, SMP, dan SMU, dukungan orang tua
yang paham akan perbedaan, status harga diri lebih kurang.
Menurut
Rusyam cara dan teknik mengatasi kesulitan belajar adalah : menetapkan target
belajar, menghindari saran dan kritik yang negatif, menciptakan situasi
belajar, menyelenggarakan remedial program, dan memberi kesempatan agar peserta
didik memperoleh pengalaman yang sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar