Kamis, 29 September 2011

Komunikasi pada Bayi, Anak, dan Keluarga

A.    KOMUNIKASI PADA BAYI ANAK DAN KELUARGA

1.      Prinsip Komunikasi
a.       Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan obyek yang maknanya disepakati bersama lambang menjembatani hubungan antara manusia dengan objek
b.      Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus. Komunikasi baru tercipta ketika seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
c.       Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut, kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Oleh karena itu, isi yang sama bisa bermakna berbeda jika disampaikan dengan cara yang berbeda.
d.      Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan.
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah
e.       Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
f.       Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.
Prediksi akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
g.      Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Sisi internal mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
h.      Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi.
i.        Komunikasi bersifat nonsekuensial.
Proses komunikasi bersifat sirkular, dalam arti tidak berlangsung satu arah. Akan tetapi melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
j.        Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
k.      Komunikasi bersifat irreversible
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah.
l.        Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah solusi utama untuk menyelesaikan konflik. Esensi dari konflik harus tetap dicari dan diselesaikan.
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
a.            Perkembangan
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan anak perawat harus memahami pengaruh perkembangan bahasa dan proses berfikir. Keduanya akan mempengaruhi cara anak berkomunikasi dan cara bagaimana perawat dapat dapat berinteraksi secara sukses dengan mereka.
b.            Persepsi
Persepsi adalah pandangan terhadap apa yang terjadi. Perbedaan persepsi antar individu dapat mempengaruhi komunikasi.
c.            Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi tingkah laku. Nilai dapat mempengaruhi interpretasi pesan
d.           Emosi
Merupakan perasaan subjektif seseorang terhadap tingkah laku.
e.            Latarbelakang Sosiokultural
Budaya akan mempengaruhi metode komunikasi antara klien dan perawat. Perawat belajar untuk mengetahui makna budaya dalam proses komunikasi.
f.             Gender
Jenis kelamin akan mempengaruhi proses komunikasi, karena pria dan wanita memiliki cara berbeda dalam gaya komunikasi.
g.            Pengetahuan
Komunikasi akan menjadi sulit bagi dua orang dengan tingkat pengetahuan yang berbeda.
h.            Peran dan hubungan
Individu berkomunikasi dengan tatanan yang tepat menurut hubungan dan peran mereka. Cara berbicara akan berbeda dalam menghadapiorang yang berbeda.
i.              Lingkungan
Lingkungan yang nyaman akan membuat komunikasi menjadi lebih baik. Gangguan lingkungan akan mengganggu penyampaian pesan.
j.              Ruang dan teritorial
Teritorial maksudnya wilayah yang harus dipatuhi ketika kita berkomunikasi dengan seseorang.

3.      Komunikasi Sesuai Tumbuh Kembang Anak
a.       Usia Bayi (0-1 tahun)
Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah dengan melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasi yang efektif, di samping itu komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara non verbal. Cara komunikasi yang efektif pada bayi yakni dengan cara menggunakan komunikasi non verbal dengan tehnik sentuhan seperti mengusap, menggendong, memangku, dan lain-lain.
b.      Usia Todler dan Pra Sekolah (1-2,5 tahun, 2,5-5 tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan bahasa anak dengan kemampuan anak sudah mampu memahami kurang lebih sepuluh kata, pada tahun ke dua sudah mampu 200-300 kata dan masih terdengar kata-kata ulangan.
c.       Usia Sekolah (5-11 tahun)
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik. Keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang ditanyakn secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif.
d.      Usia Remaja (11-18 tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia remaja ini ditunjukkan dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat dan sudah mulai berpikir secara konseptual, sudah mulai menunjukkan perasaan malu. Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif, terjadi konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa.

B.     KEBUTUHAN NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA
1.      Karbohidrat
Karbohidrat sumber kalori utama bagi manusia. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan hanya 4 kal dari 1 gram karbohidrat, namun bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat. Disamping itu beberapa golongan karbohidrat mengandung serat (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan. Fungsi karbohidrat bagi tubuh : menghasilkan energy, cadangan tenaga bagi tubuh dan memberikan rasa kenyang
Tinggi rendahnya aktifitas seseorang, maka akan berbeda kebutuhan karbohidratnya. Bagi orang dewasa yang bekerja tidak terlalu berat, kebutuhantubuh rata-rata akan karbohidrat antara 8 sampai10 gram untuk tipa kilogram berat badan setiap hari.
2.      Lemak
Terbentuk dari 95% asam lemak & gliserol. Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya kelebihan konsumsi lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi, maka jika seseorang berada dalam kondisi kekurangan kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan digunakan untuk mendapatkan energi setelah protein.
Fungsi lemak bagi tubuh : penghasil energy, penghasil asam lemak esensial, sebagai pelarut vitamin, memberi rasa kenyang dan protein sparer
3.      Protein
Protein sangat diperlukan tubuh. Fungsi utamanya sebagai zat pembangun sangat diperlukan pada masa pertumbuhan. Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan protein lebih besar persentasenya dibandingkan dengan pada masa dewasa dan manula. Pada masa dewasa dan manula protein dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak.
Protein merupakan komponen terbesar di dalam tubuh setelah air. Diperkirakan 50% dari berat kering sel dalam jaringan seperti misalnya hati dan daging terdiri dari protein, dan dalam tenunan segar sekitar 20%.
Fungsi protein bagi tubuh : untuk membangun sel-sel jaringan tubuh manusia, untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau aus, menjaga keseimbangan asam basa pada cairan tubuh dan sebagai penghasil energy
4.      Cairan
Kebutuhan tubuh akan air merupakan urutan kedua setelah kebutuhan oksigen. Fungsi dari air bermacam-macam. Air merupakan komponen terpenting dari struktur tubuh dan dalam fungsinya sebagai pelarut, maka air memainkan peranan dasar dalam reaksi seluler. Air mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas yang dihasilkan pada reaksi seluler dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Air penting sebagai pelumas tubuh misalnya saliva, memungkinkan makanan masuk ditelan.
5.      Vitamin
Vitamin dan mineral sangat diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dan tumbuh secara normal. Buah-buahan serta sayuran adalah sumber yang sangat baik dari vitamin dan mineral. Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan mineral penting:
Vitamin C: Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
Vitamin D: Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulangVitamin A: Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang.
Vitamin B-kompleks: Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi.
Zat besi: Banyak proses dalam tubuh yang membutuhkan zat besi, termasuk diantaranya mengangkut oksigen ke dalam sel. Pertumbuhan fisik dan mental bayi yang berlangsung sangat cepat menyebabkan kebutuhan zat besi pun bertambah banyak.
Seng: Banyak hormon dan zat kimia tubuh yang disebut enzim dapat berfungsi dengan adanya seng. Mineral seng juga berperan dalam pertumbuhan bayi.
Kalsium: Kalsium adalah mineral yang diperlukan dalam pertumbuhan tulang. Menurut penelitian, anak-anak harus mendapatkan kalsium dalam jumlah cukup melalui makanan untuk mengurangi resiko patah tulang bila terjadi kecelakaan di kemudian hari.
C.    KEBUTUHAN TOTAL ENERGI PADA ANAK

Tubuh anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarine.

Rata-rata, anak di atas setahun sampai 10 tahun membutuhkan 100 kalori per kilogram berat badan. Di atas 10 tahun, butuh 90 kalori per kilogram berat badan, usia 12 tahun 70 kalori per kilo berat badan. Jadi, anak 2 tahun dengan berat badan 10 kilogram membutuhkan 1.000 kalori per hari, yang kemudian diterjemahkan ke dalam makanan.
Cara menghitung kebutuhan kalori yang lebih mudah adalah dengan memakai piring sebagai takaran. Misalnya, anak usia 2 tahun memiliki pola makan 3 piring komposisi lengkap setiap hari. Porsi nasinya harus cukup besar. Lauknya pun sebesar porsi nasi, sementara sayurnya sedikit, ditambah lain-lain. Ini kebalikan dari orang dewasa. Nasinya sedikit, lauknya juga tidak terlalu besar, tetapi sayur dan buahnya yang besar.
D.    TOTAL PARENTERAL NUTRISI
Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan. Berdasarkan cara pemberian nutrisi parenteral dibagi atas nutrisi parenteral sentral dan nutrisi parenteral perifer.
Indikasi Nutrisi Parenteral :
  1. Gangguan absorpsi makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia intestinal, kolitis infektiosa, obstruksi usus halus.
  2. Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada pankreatitis berat, status preoperatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal, stenosis arteri mesenterika, diare berulang.
  3. Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan, pseudo-obstruksi dan skleroderma.
  4. Kondisi dimana jalur enteral tidak dimungkinkan seperti pada gangguan makan, muntah terus menerus, gangguan hemodinamik, hiperemesis gravidarum.
Nutrisi Parenteral pada pasien anak-anak diberikan lebih awal dibandingkan dengan pasien-pasien dewasa, biasanya 1 hari setelah lahir pada neonatus dan bayi dengan berat badan lahir yang rendah, dan antara 5 sampai 7 hari bagi anak-anak yang lebih dewasa yang tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya hanya melalui oral maupun enteral (ASPEN, 2002; Ziegler et al, 2002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar