A.
KOMUNIKASI
PADA BAYI ANAK DAN KELUARGA
1.
Prinsip
Komunikasi
a.
Komunikasi
adalah suatu proses simbolik
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang
digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok
orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan obyek
yang maknanya disepakati bersama lambang menjembatani hubungan antara manusia
dengan objek
b.
Setiap perilaku
mempunyai potensi komunikasi
Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat
dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
Komunikasi baru tercipta ketika seseorang memberi makna pada perilaku orang
lain atau perilakunya sendiri.
c.
Komunikasi punya
dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi
tersebut, kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak
yang melakukan proses komunikasi. Oleh karena itu,
isi yang sama bisa bermakna berbeda jika disampaikan dengan cara yang berbeda.
d.
Komunikasi itu
berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan.
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi
mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah
e.
Komunikasi
terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal
maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung.
f.
Komunikasi
melibatkan prediksi peserta komunikasi.
Prediksi akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
g.
Komunikasi itu
bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh
latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Sisi internal
mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
h.
Semakin mirip
latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi.
i.
Komunikasi
bersifat nonsekuensial.
Proses komunikasi bersifat sirkular, dalam arti tidak berlangsung satu
arah. Akan tetapi melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan
yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
j.
Komunikasi
bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah
komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan
menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
k.
Komunikasi
bersifat irreversible
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali. Sifat
irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai suatu proses yang
selalu berubah.
l.
Komunikasi
bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah
komunikasi. Namun komunikasi bukanlah solusi utama untuk menyelesaikan konflik.
Esensi dari konflik harus tetap dicari dan diselesaikan.
2.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Komunikasi
a.
Perkembangan
Untuk
dapat berkomunikasi secara efektif dengan anak perawat harus memahami pengaruh
perkembangan bahasa dan proses berfikir. Keduanya akan mempengaruhi cara anak
berkomunikasi dan cara bagaimana perawat dapat dapat berinteraksi secara sukses
dengan mereka.
b.
Persepsi
Persepsi adalah pandangan terhadap apa
yang terjadi. Perbedaan persepsi antar individu dapat mempengaruhi komunikasi.
c.
Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi
tingkah laku. Nilai dapat mempengaruhi interpretasi pesan
d.
Emosi
Merupakan perasaan subjektif seseorang
terhadap tingkah laku.
e.
Latarbelakang Sosiokultural
Budaya akan mempengaruhi metode
komunikasi antara klien dan perawat. Perawat belajar untuk mengetahui makna
budaya dalam proses komunikasi.
f.
Gender
Jenis kelamin akan mempengaruhi proses
komunikasi, karena pria dan wanita memiliki cara berbeda dalam gaya komunikasi.
g.
Pengetahuan
Komunikasi akan menjadi sulit bagi dua
orang dengan tingkat pengetahuan yang berbeda.
h.
Peran dan hubungan
Individu berkomunikasi dengan tatanan
yang tepat menurut hubungan dan peran mereka. Cara berbicara akan berbeda dalam
menghadapiorang yang berbeda.
i.
Lingkungan
Lingkungan yang nyaman akan membuat
komunikasi menjadi lebih baik. Gangguan lingkungan akan mengganggu penyampaian
pesan.
j.
Ruang dan teritorial
Teritorial maksudnya wilayah yang harus
dipatuhi ketika kita berkomunikasi dengan seseorang.
3.
Komunikasi
Sesuai Tumbuh Kembang Anak
a. Usia
Bayi (0-1 tahun)
Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah
dengan melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasi yang efektif, di samping itu komunikasi pada
bayi dapat dilakukan secara non verbal.
Cara komunikasi yang efektif pada bayi yakni dengan cara menggunakan komunikasi
non verbal
dengan tehnik sentuhan seperti mengusap, menggendong, memangku, dan lain-lain.
b. Usia Todler dan Pra Sekolah (1-2,5 tahun, 2,5-5
tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat
ditunjukkan dengan perkembangan bahasa anak dengan kemampuan anak sudah mampu
memahami kurang lebih sepuluh kata, pada tahun ke dua sudah mampu 200-300 kata
dan masih terdengar kata-kata ulangan.
c. Usia Sekolah (5-11 tahun)
Komunikasi yang dapat dilakukan pada
usia sekolah ini adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak
yaitu menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik. Keingintahuan pada aspek
fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan
arti, fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang ditanyakn secara
jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak
mampu berkomunikasi secara efektif.
d.
Usia
Remaja (11-18 tahun)
Perkembangan komunikasi
pada usia remaja ini ditunjukkan dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat dan
sudah mulai berpikir secara konseptual, sudah mulai menunjukkan perasaan malu. Pada
usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif, terjadi
konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa.
B.
KEBUTUHAN
NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA
1.
Karbohidrat
Karbohidrat
sumber kalori utama bagi manusia. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan hanya
4 kal dari 1 gram karbohidrat, namun bila dibanding protein dan lemak,
karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat. Disamping itu
beberapa golongan karbohidrat mengandung serat (dietary fiber) yang berguna
bagi pencernaan. Fungsi karbohidrat
bagi tubuh : menghasilkan energy, cadangan tenaga bagi tubuh dan
memberikan rasa kenyang
Tinggi rendahnya aktifitas
seseorang, maka akan berbeda kebutuhan karbohidratnya. Bagi orang dewasa yang
bekerja tidak terlalu berat, kebutuhantubuh rata-rata akan karbohidrat antara 8
sampai10 gram untuk tipa kilogram berat badan setiap hari.
2.
Lemak
Terbentuk dari 95% asam lemak &
gliserol. Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein.
Dengan adanya kelebihan konsumsi lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi,
maka jika seseorang berada dalam kondisi kekurangan kalori, maka lemak
merupakan cadangan pertama yang akan digunakan untuk mendapatkan energi setelah
protein.
Fungsi lemak bagi tubuh : penghasil energy, penghasil asam
lemak esensial, sebagai pelarut vitamin, memberi rasa kenyang dan protein
sparer
3.
Protein
Protein sangat diperlukan tubuh.
Fungsi utamanya sebagai zat pembangun sangat diperlukan pada masa pertumbuhan.
Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan protein lebih besar persentasenya
dibandingkan dengan pada masa dewasa dan manula. Pada masa dewasa dan manula
protein dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti
sel-sel yang telah rusak.
Protein merupakan komponen terbesar
di dalam tubuh setelah air. Diperkirakan 50% dari berat kering sel dalam
jaringan seperti misalnya hati dan daging terdiri dari protein, dan dalam
tenunan segar sekitar 20%.
Fungsi protein bagi tubuh : untuk membangun sel-sel jaringan
tubuh manusia, untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau aus, menjaga
keseimbangan asam basa pada cairan tubuh dan sebagai penghasil energy
4.
Cairan
Kebutuhan
tubuh akan air merupakan urutan kedua setelah kebutuhan oksigen. Fungsi dari
air bermacam-macam. Air merupakan komponen terpenting dari struktur tubuh dan
dalam fungsinya sebagai pelarut, maka air memainkan peranan dasar dalam reaksi
seluler. Air mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas yang dihasilkan pada
reaksi seluler dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Air penting sebagai
pelumas tubuh misalnya saliva, memungkinkan makanan masuk ditelan.
5.
Vitamin
Vitamin dan mineral sangat
diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dan tumbuh secara normal. Buah-buahan
serta sayuran adalah sumber yang sangat baik dari vitamin dan mineral. Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan
mineral penting:
Vitamin C: Anak-anak dapat memperoleh vitamin
C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk
beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup
vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan
tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
Vitamin D: Sinar matahari membantu tubuh
membuat sendiri vitamin D. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium
masuk ke tulangVitamin A:
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses
kerja sel tulang.
Vitamin
B-kompleks: Semua
vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak
bayi.
Zat besi: Banyak proses dalam tubuh yang
membutuhkan zat besi, termasuk diantaranya mengangkut oksigen ke dalam sel.
Pertumbuhan fisik dan mental bayi yang berlangsung sangat cepat menyebabkan
kebutuhan zat besi pun bertambah banyak.
Seng: Banyak hormon dan zat kimia tubuh
yang disebut enzim dapat berfungsi dengan adanya seng. Mineral seng juga
berperan dalam pertumbuhan bayi.
Kalsium: Kalsium adalah mineral yang
diperlukan dalam pertumbuhan tulang. Menurut penelitian, anak-anak harus
mendapatkan kalsium dalam jumlah cukup melalui makanan untuk mengurangi resiko
patah tulang bila terjadi kecelakaan di kemudian hari.
C.
KEBUTUHAN
TOTAL ENERGI PADA ANAK
Tubuh
anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat, lemak, protein,
serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung
10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan
anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.Asupan lemak juga perlu
ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut
dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarine.
Rata-rata,
anak di atas setahun sampai 10 tahun membutuhkan 100 kalori per kilogram berat
badan. Di atas 10 tahun, butuh 90 kalori per kilogram berat badan, usia 12
tahun 70 kalori per kilo berat badan. Jadi, anak 2 tahun dengan berat badan 10
kilogram membutuhkan 1.000 kalori per hari, yang kemudian diterjemahkan ke
dalam makanan.
Cara
menghitung kebutuhan kalori yang lebih mudah adalah dengan memakai piring
sebagai takaran. Misalnya, anak usia 2 tahun memiliki pola makan 3 piring
komposisi lengkap setiap hari. Porsi nasinya harus cukup besar. Lauknya pun
sebesar porsi nasi, sementara sayurnya sedikit, ditambah lain-lain. Ini
kebalikan dari orang dewasa. Nasinya sedikit, lauknya juga tidak terlalu besar,
tetapi sayur dan buahnya yang besar.
D.
TOTAL
PARENTERAL NUTRISI
Nutrisi
Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung
melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan. Berdasarkan cara pemberian
nutrisi parenteral dibagi atas nutrisi parenteral sentral dan
nutrisi parenteral perifer.
Indikasi Nutrisi Parenteral :
- Gangguan absorpsi makanan seperti pada fistula
enterokunateus, atresia intestinal, kolitis infektiosa, obstruksi usus
halus.
- Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti
pada pankreatitis berat, status preoperatif dengan malnutrisi berat,
angina intestinal, stenosis arteri mesenterika, diare berulang.
- Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang
berkepanjangan, pseudo-obstruksi dan skleroderma.
- Kondisi dimana jalur enteral tidak dimungkinkan
seperti pada gangguan makan, muntah terus menerus, gangguan hemodinamik,
hiperemesis gravidarum.
Nutrisi Parenteral pada pasien anak-anak
diberikan lebih awal dibandingkan dengan pasien-pasien dewasa, biasanya 1 hari
setelah lahir pada neonatus dan bayi dengan berat badan lahir yang rendah, dan
antara 5 sampai 7 hari bagi anak-anak yang lebih dewasa yang tidak dapat
mencukupi kebutuhan nutrisinya hanya melalui oral maupun enteral (ASPEN, 2002;
Ziegler et al, 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar